e2consulting.co.id – Elon Musk seorang enterpreneur sejati yang memiliki visi besar untuk menjaga kelangsungan hidup manusia di masa depan. Menurutnya, terdapat tiga risiko yang mengancam peradaban manusia, yakni Climate risk, Single-planet dependency risk, and Human species obsolescence risk. Dengan visi besar tersebut, dia membuat sejumlah program untuk memitigasi risiko tersebut dan sekaligus menjadi bisnisnya. Diantaranya, dia sedang mengembangkan roket untuk mampu membawa wahana menuju planet Mars, sehingga kelak manusia bisa berkunjung dan hidup disana. Diharapkan perjalanan ke Mars sudah dapat terlaksana pada tahun 2050. Demikian pula dia mengembangkan perusahaan OpenAI sebagai langkah untuk membatasi pengembangan Artificial Intelligent yang berpotensi merusak peradaban manusia.
Dilihat dari kacamata bisnis, Elon Musk adalah seorang disruptor yang merubah tatanan bisnis yang sudah langgeng puluhan hingga ratusan tahun. Dia telah mendisrupsi bisnis di bidang Otomotif, Ruang Angkasa, Telekomunikasi, Energi, Transportasi, Infrastruktur/Terowongan bawah tanah, Artificial Intelligent dan Healthcare. Berkat teknologi dan layanan yang dikembangkannya, masyarakat dunia telah dan akan mendapatkan pelayanan yang lebih menyenangkan, ramah lingkungan, harga lebih murah atau waktu tempuh yang lebih singkat.
Apa yang dapat kita petik dari perjuangan keras dan pengembangan usaha yang dilakukan Elon Musk? Dia adalah seorang pekerja yang ulet, cerdas dan mampu mencari partner serta SDM yang tepat untuk mendukung kegiatan usahanya. Dalam mengembangkan bisnisnya, terdapat mata rantai yang saling terkait sehingga menjadi peluang bisnis baru untuk dikembangkan. Misalnya pabrik batere untuk berbagai keperluan (kendaraan, rumah dan industri) dan roket Space-X digunakan juga untuk peluncuran satelit Space-X dalam menyediakan layanan Internet Broadband. Melihat derap langkah yang dijalankannya, berikut ini disarikan sejumlah strategi yang dilakukan Elon Musk untuk mengembangkan usahanya, antara lain :
Riset dan pengembangan teknologi tinggi merupakan game changer dalam memenangkan pasar. Space-X mengembangkan teknologi roket yang lebih handal dan digunakan secara berulang. Demikian pula mereka sedang mengembangkan roket menuju ke bulan serta pengembangan roket Starship untuk perjalanan ke planet Mars. Dalam bidang transportasi, mereka telah merancang mobil listrik yang mampu bersaing dengan mobil bermesin. Mobil listrik Tesla memiliki akselerasi yang sangat cepat, mampu menempuh jarak jauh tanpa perlu mengisi batere di jalan, memiliki sistem hardware yang jauh lebih sederhana dibandingkan mobil konvensional. Saat ini Tesla unggul di pasar mobil listrik, mengalahkan perusahaan mobil konvensional. Tesla juga sedang mengembangkan autonomous car yang dapat difungsikan sebagai taksi manakala tidak sedang digunakan pemiliknya. Untuk menjangkau masyarakat pedesaan di seluruh dunia, Space-X telah mengembangkan jaringan satelit yang beredar di low orbit. Jaringan satelit berfungsi sebagai repeater Internet Broadband sehingga mampu menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh dunia. Riset lainnya adalah dibidang Artificial Intelligent dan Healthcare.
Membuat solusi yang pas dengan kebutuhan masyarakat dan korporasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa energi terbarukan sudah saatnya menggantikan energi berbasis fosil, demikian pula mobil listrik menggantikan mobil bermesin. Mobil listrik Tesla model 3 merupakan kendaraan yang ditunggu-tunggu warga dunia saat ini, karena bentuknya yang sporty dan ramah lingkungan serta baterenya yang awet. Demikian pula batere Powerwalls dan Powerpacks sangat mudah dipasang dan mampu menyalurkan kelebihan listriknya ke penyedia listrik lokal (on-grid) dan sebaliknya menyedot listrik dari on-grid manakala pasokan dari solar cell dan batere tidak mencukupi. Korporasi besar atau perusahaan penyedia listrik juga tertolong dengan adanya pasokan daya yang dihasilkan oleh Powerpacks. Sebagai contoh, Pemerintah Australia Barat telah bekerja sama dengan Tesla Energy untuk memasang Powerpack disana, sehingga pasokan energi di Australia Barat lebih stabil. Tesla Energy memasang jaringan Powerpack dan terhubung dengan kebun solar cell serta on-grid milik perusahaan listrik lokal. Operator Telekomunikasi juga diuntungkan dengan kehadiran Space-X dimana keberhasilan peluncuran satelit memiliki rate yang lebih tinggi sehingga mengurangi biaya asuransi peluncuran satelit.
Memanfaatkan kelemahan dari Provider Incumbent. Space-X dan Tesla muncul dengan produk dan layanan baru sehingga tidak memiliki beban terhadap pencapaian revenue jangka pendek. Mereka hadir untuk mendisrupsi pasar. Perusahaan otomotif konvensional dan peluncuran roket, memiliki hambatan dalam menurunkan harga jual produk atau layanan, karena berdampak kepada penggerusan revenue jangka pendek. Akibatnya mereka tidak berani melakukan disrupsi bisnis dan cenderung mempertahankan bisnis yang ada. Perusahaan otomotif sibuk mengembangkan kendaraan internal combustion-engine atau paling-paling hanya mengembangkan mobil hybrid saja. Hal ini sama seperti yang dilakukan Kodak pada saat menemukan kamera digital, Kodak tidak berani meluncurkannya ke pasar karena akan menggerus revenue jangka pendek dari penjualan kamera film. Space-X telah mengguncang pasar peluncuran satelit, yakni menggangu dominasi pasar Ariane Space dan Boeing /Lockheed Martin. Demikian pula Tesla telah mengungguli Volkswagen, BMW, Mercedez,Toyota, Nissan, Ford dan perusahaan otomotif konvensional lainnya, karena Tesla langsung masuk ke pasar mobil listrik dengan performansi yang setara dengan mobil bermesin.
Harga produk dan layanan yang terjangkau. Space-X dan Tesla telah menciptakan teknologi yang menyebabkan harga produksi jauh lebih murah. Misalnya, penggunaan roket peluncur berulangkali telah menyebabkan biaya peluncuran lebih murah. Demikian pula, penggunaan tenaga roket yang lebih besar agar mampu membawa wahana yang lebih besar, menyebabkan harga payload/kg jauh lebih murah. Sementara Tesla Energy mampu membuat harga yang lebih murah karena kapasitas produksi yang besar. Giga-factory berproduksi secara besar-besaran untuk membuat batere mobil listrik, Powerwall dan Powerstack, sehingga menghasilkan produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Akibatnya mereka mampu menurunkan biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kompetitor.
Pendanaan Publik. Keberhasilan Space-X dan Tesla sangat ditunjang oleh adanya dana pihak eksternal. Di awal pendirian usaha, para pendiri menyuntikkan modal perusahaan dengan jumlah terbatas. Setelah prototype produk teruji maka mereka mengundang Venture Capital sebagai investor dalam pengembangan usaha. Namun uang ini tidak akan cukup untuk pengembangan riset lanjutan dan untuk produksi massal. Selanjutnya, untuk meningkatkan kapabilitas usaha, mereka melakukan go-public. Setelah go-public, harga sahamnya semakin naik karena prospek masa depan yang dijanjikan dipenuhi, sekalipun sering juga meleset waktunya.
War Management. Situasi pasar yang sangat menantang menyebabkan Elon Musk bertindak sebagai panglima perang. Untuk menggapai ambisi yang luar biasa, Elon Musk bekerja sangat keras, hingga 120 jam per minggu, artinya lebih dari 17 jam per hari. Hal ini juga menuntut para karyawannya harus bekerja extra miles. Banyak dari karyawannya yang tidak mampu mengikuti irama kerjanya sehingga diberhentikan atau mengundurkan diri. Demikian pula orang yang tidak turut dengan perintahnya, dipecat seketika. Kerja keras dan kepatuhan terhadap atasan sangat diperlukan dalam situasi krisis, khususnya untuk memenuhi komitmen kepada pelanggan yang sudah lebih dari dua tahun bersabar menunggu inden kedatangan mobil Tesla model 3.
Apa yang bisa kita petik dari jiwa entrepreneurship dan pendayagunaan teknologi maju oleh Elon Musk serta cara mengelola perusahaannya? Dalam mengembangkan usaha, perlu memahami kebutuhan pasar global dan memberikan solusi tepat guna dengan harga produk/layanan yang jauh lebih murah. Hal ini membutuhkan teknologi digital, yang kompetensinya dapat dimiliki oleh mitra bisnis, co-founder atau perusahaan lain yang sudah lebih dulu berada disana. Pengelolaan time delivery menjadi sangat penting demi memenuhi janji kepada pelanggan. Untuk itu perlu dibangun kapabilitas usaha dengan menggunakan proses bisnis digital, diawaki oleh sejumlah SDM yang memiliki kompetensi digital yang memadai serta penggunaan teknologi atau digital tools dalam bekerja. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah akses terhadap pendanaan agar proses riset dan produksi massal dapat dilakukan tepat pada waktunya. Yang terakhir adalah komitmen seluruh SDM untuk bekerja extra miles demi menghasilkan karya terbaik bagi perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan. Semoga perusahaan start-up berbasis teknologi tinggi lahir dari bumi pertiwi dan mampu bersaing dipasar global!