e2consulting.co.id – Kita baru saja mendengar khabar baik tentang vaksin Covid-19 yang sudah siap diproduksi dan disuntikkan ke warga dunia. Khabar ini merupakan harapan baru bagi pengembangan ekonomi nasional dan global untuk kembali berputar atau back to new normal. Para pelaku usaha perlu mempersiapkan diri untuk masuk ke era baru, dengan berbagai tantangan dan peluang yang dihadapinya, agar bangkit dan berjaya kembali. Kehidupan new normal dengan berbagai pembatasan selama masa transisi masih harus tetap dijalankan, sehingga Work From Home (WFH) tetap menjadi opsi terbaik untuk dilakukan. Pengembangan usaha jangka pendek, menengah hingga jangka panjang perlu dikaji kembali sesuai dengan kondisi terkini dan dengan memperhitungkan dampak dari Covid-19. Pengembangan SDM merupakan pekerjaan inti dari perusahaan dan harus dijalankan secara berkesinambungan, karena memiliki SDM yang kompeten dan engagement yang tinggi akan menghasilkan kapasitas dan kapabilitas usaha yang mumpuni, yang menjadi keunggulan kompetitif perusahaan.
Contoh pengembangan SDM yang terstruktur dapat kita lihat pada organisasi militer, dimana setiap tentara yang baru masuk hingga menduduki jabatan jenderal memiliki jenjang pendidikan yang harus dilalui. Militer memiliki Diklat atau manajemen pelatihan serta silabus di setiap jenjang pendidikan. Hal yang sama juga seharusnya terjadi di korporasi, dimana perusahaan harus memiliki manajemen kompetensi dan sistem pelatihan yang terstruktur sehingga setiap karyawan memiliki arah pengembangan kompetensi yang jelas. Disamping mengembangkan kompetensi teknis, setiap individu juga harus dilihat kemampuan Leadership-nya, apakah cocok menjadi pemimpin atau sebagai specialist, yakni technical expert di bidang tetentu.
Kepemimpinan atau Leadership merupakan inti dari manajemen perusahaan dalam menggerakkan roda usaha jangka pendek dan sekaligus mengarahkan ke tujuan masa depan. Peran pemimpin dari top level, menengah (madia) hingga bawah sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha, merekalah yang menggerakkan para pihak untuk bekerja efektif dan efisien serta inovatif. Pembentukan kepemimpinan harus dijalankan secara sungguh-sungguh dan merupakan program prioritas perusahaan, sekalipun situasi perusahaan sedang goyah. Pemimpin bisnis dibentuk untuk mampu mencapai tujuan perusahaan jangka pendek secara efektif dan efisien serta pada saat yang bersamaan menjalankan rencana pengembangan usaha jangka panjang, melalui kolaborasi dengan para pemimpin bisnis lainnya serta pihak eksternal perusahaan.
e2Consulting memiliki konsep pengembangan kepemimpinan Lead Yourself, Lead Your Team dan Lead Your Business. Dalam artikel terdahulu telah dibahas tentang Lead Your Self dan Lead Your Team. Kesempatan kali ini akan dibahas tentang kepemimpinan bisnis, Lead Your Business, khususnya bagi para pemimpin tingkat GM, VP hingga Direktur. Pemimpin dibentuk dari pengalaman di lapangan, berinteraksi dengan atasan, teman sejawat dan bawahan serta melalui pembuktian kompetensi yang dimilikinya, yang menghasilkan tujuan perusahaan atau unit organisasi secara efektif dan efisien. Disamping mencapai tujuan jangka pendek, pemimpin bisnis masa depan diarahkan kepada penguasaan wawasan global, memahami industri yang relevan dengan bisnis perusahaan, mampu mengorkestrasikan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dan mesin, memastikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, memahami model bisnis yang tepat bagi pelanggan, serta menguasai bidang SDM dan Keuangan. Disamping itu, pemimpin bisnis juga harus memiliki kompetensi digital dan IT, seperti Cloud and Edge Computing, Internet of Things (IoT), Big data, Security Management dan Business Continuity Management. Kepemimpinan bisnis dan kompetensi digital inilah yang dimiliki para pemimpin usaha dan senior leader perusahaan FAMGA (Facebook, Apple, Microsoft, Google dan Amazon) serta para start-up hebat lainnya.
Bagaimana dengan korporasi besar nasional, apakah mereka harus mengembangkan SDM-nya agar setara dengan perusahaan besar asing dan FAMGA? Perusahaan harus memiliki manajemen pengelola SDM yang berwawasan masa depan. Manajemen SDM harus diisi dengan talenta-talenta yang memahami bisnis, teknologi IT dan digital business, sehingga mereka senantiasa pro-aktif mengikuti langkah bisnis perusahaan dan menyiapkan SDM yang diperlukan tepat pada waktunya, tentunya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Untuk itu perusahaan harus memiliki unit manajemen kompetensi, yang mempersiapkan kebutuhan kompetensi dan kepemimpinan dan menjalankan program pengembangan kompetensi dan kepemimpinan secara terstruktur serta berkesinambungan, sesuai dengan arah strategis perusahaan jangka panjang.
Anda sebagai pemimpin madya berpengalaman atau yang baru ditunjuk menjadi senior leader, perlu mengembangkan business leadership agar berhasil dan kelak menjadi pemimpin puncak perusahaan. Anda harus menguasai pekerjaan yang dijalankan saat ini dan menunjukkan hasil kerja yang memuaskan. Disamping itu, anda harus menguasai bisnis masa depan, khususnya yang terkait dengan penerapan teknologi digital dalam kegiatan usaha seperti Industry 4.0 atau Smart-city. Pemimpin dituntut untuk senantiasa inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan, cepat merespons perubahan pasar, menggunakan data-analytics, machines learning dan Artificial Intelligent (AI), sehingga lebih akurat dalam mengambil keputusan serta mengantisipasi masa depan. Dalam memimpin SDM di masa depan, terdapat generasi millennial dan Z serta generasi berikutnya, yang memiliki karakter berbeda dengan generasi Y. Kehadiran robot dan AI dalam lingkungan kerja telah menyebabkan jumlah SDM pekerja lapangan dan analis akan jauh berkurang. Pemimpin harus meningkatkan kemampuan kompetensi teknis dari bawahan melalui program up-skilling maupun re-skilling, sehingga mereka tetap mampu dipekerjakan. Dan bagi SDM yang sudah tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan, pemimpin juga dituntut untuk mampu memberikan jalan terbaik bagi mereka, misalnya dengan menawarkan program pensiun dini golden shake hand yang memuaskan atau menawarkan mereka ke perusahaan lain. Pemimpin dituntut untuk mampu mengelola SDM dan memiliki sifat humanisme yang tinggi juga!
Pemimpin bisnis harus mampu mengorkestrasikan pekerjaan manusia dan mesin agar harmoni serta menghasilkan nilai yang lebih besar. Untuk itu, anda harus meningkatkan kompetensi teknis dan digital, untuk melengkapi kompetensi dan wawasan bisnis anda. Dan yang tidak kalah penting lagi adalah penguasaan data analytics yang akan meningkatkan pemahaman terhadap pelanggan dan menawarkan solusi yang lebih tepat bagi mereka.
Semoga kepemimpinan bisnis korporasi di Indonesia berkembang terus untuk masuk menjadi pemimpin bisnis di tingkat global, sebagaimana dengan pemimpin bisnis India yang merajai pasar kepemimpinan bisnis tingkat tinggi dan menengah di pasar global saat ini. Para pemimpin bisnis dibentuk dari pengalaman lapangan, pelatihan kepemimpinan dan bisnis, pengembangan kompetensi digital dan wawasan global serta melalui program Coaching & Mentoring yang berkesinambungan. Pemerintah perlu bekerjasama dengan BUMN, perusahaan swasta dan perguruan tinggi untuk membangun sistem pengembangan talenta kepemimpinan bisnis nasional. Semoga!