e2consulting.co.id – Berbagai teknologi digital telah digunakan sebagai tools atau alat bantu dalam menjalankan berbagai kegiatan sehingga lebih efektif dan efisien. Teknologi Cloud Network, Big data dan Data Analytics, Augmented Reality/Virtual Reality, Internet of Things (IoT) serta teknologi digital lainnya, telah menjadi tools yang mempercepat proses kerja dan meningkatkan kualitas layanan. Salah satu teknologi digital yang kita ulas saat ini adalah teknologi blockchain.

Kenya adalah negara eksportir bunga yang memasok bunga sepanjang tahun ke Eropa. Berbagai hambatan dialami dalam pengiriman bunga seperti perijinan yang lama karena melibatkan banyak pihak sehingga pengiriman bunga bisa memakan waktu satu bulan. Perusahaan logistik Maersk bekerja sama dengan IBM, telah melakukan terobosan untuk mempercepat proses pengiriman bunga dari Kenya ke Eropa dengan menggunakan teknologi blockchain dalam business value chain, mulai dari panen, packaging, transportasi lokal, bea cukai, logistik hingga penerimaan bunga di negara tujuan. Dengan menggunakan blockchain maka proses administrasi yang bersifat manual diganti dengan proses digital yang didasarkan kepada kepercayaan antar para pihak terkait yang menjalankan tugasnya dengan benar. Sebelumnya, setiap tahapan proses menyelesaikan tugasnya dengan tingkat kepercayaan yang rendah atau curiga terhadap proses sebelumnya sehingga seluruh berkas dokumen pendukung perlu diperiksa dan disetujui sebelum diproses ke otoritas berikutnya dan seterusnya. Proses manual ini membutuhkan waktu berhari-hari untuk memeriksa kebenaran dan keabsahan dokumen serta mengantri di meja pemeriksa. Dengan menggunakan blockchain, para pihak dapat melihat perjalanan barang/jasa dari hulu ke hilir sehingga para pihak dapat mengantisipasi dokumen digital yang datang sebelum barang/jasa dikirimkan.

Apa yang dimaksud dengan blockchain? Selama ini banyak yang menyamakan blockchain adalah bitcoin. Hal ini ada benarnya karena bitcoin adalah salah satu aplikasi blockchain. Blockchain adalah buku besar catatan digital (Distributed Ledger technology-DLT) yang mencatat setiap transaksi atau kejadian, yang terdistribusi di berbagai tempat untuk saling memvalidasi. Berbeda dengan general ledger biasa, blockchain dibangun berdasarkan transaksi yang terdesentralisasi. Setiap transaksi yang terjadi disatu tempat dicatat dan divalidasi oleh elemen jaringan lainnya sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan atau kecurangan. Digital trust dibangun secara berjenjang dari tingkat bawah dan saling mem-validasi dari setiap adanya kegiatan atau perubahannya. Penggunaan blockchain antara lain untuk crypto currency seperti bitcoin maupun untuk bisnis dan pemerintahan.

Bagaimana blockchain bekerja? Analoginya adalah sebagai berikut; A mau mengirimkan uang ke B. Transaksi tersebut dicatat oleh A dan B, kemudian transaksi ini di broadcast ke seluruh jaringan bisnis untuk divalidasi para pihak terkait. Transaksi ini dibuat dalam sebuah blok baru dan disetujui oleh jaringan bisnis serta dibungkus (sealed) dan ditambahkan ke dalam mata rantai. Selanjutnya transaksi disetujui lalu uang berpindah dari A ke B. Informasi transaksi terus melekat sekalipun telah melalui perpindahan berkali-kali. Misalnya, mobil yang diproduksi di Jepang akan diketahui komponennya di produksi oleh berbagai vendor dan informasi ini akan diketahui hingga ke pengguna akhir atau konsumen. Pabrikan mobil menghasilkan data blockchain yang berisi tentang proses produksi dan komponen mobil, batch produksi hingga distribusinya. Selanjutnya data blockchain dilengkapi dengan informasi penjualan hingga pembelinya.

Blockchain merupakan identitas masa depan dari setiap pelaku kegiatan yang memperlihatkan siapa dirinya dan bagaimana reputasinya. Kepercayaan dibangun melalui reputasi transaksi yang dilakukan dan tercatat dalam jejak digital blockchain. Penggunaan blockchain sangat ideal dalam jaringan tertutup, misalnya dalam sebuah business ecosystem atau peraturan. Misalnya dalam bidang financial service, insurance, government, supply chain management dan healthcare, dimana blockchain mempertemukan semua stakeholder terkait dalam satu kegiatan terpadu. Demikian pula dalam industri keuangan, proses transaksi finansial akan berjalan lebih cepat dengan adanya blockchain yang memastikan keabsahan dari sebuah transaksi, misalnya pengiriman uang atau pembayaran barang atau jasa.

Terdapat empat manfaat utama blockchain yakni Reduce time, Save cost, Mitigates Risk dan Open New Business Model. Pengurangan waktu kerja dapat dilakukan karena transaksi terjadi seketika, hampir mendekati real-time. Dengan adanya jaringan bisnis (Business Network), maka seluruh kegiatan dapat dipantau secara serentak oleh para pihak dan pihak terkait segera menjalankan tugasnya serta hasil kerjanya dikirimkan ke proses berikutnya. Hal ini menyebabkan terjadi pengurangan biaya karena peran pihak ketiga tidak lagi diperlukan dan transaksi bisnis mudah diverifikasi atau diaudit. Business Networks setiap saat dievaluasi dan dipertajam efektivitasnya, demikian pula pos-pos keuntungan dapat dikaji ulang. Sementara itu risiko operasional dapat dimitigasi secara efektif karena probabilitas dan dampak dari risiko dapat dikaji lebih tepat berkat ketersediaan data-data dari setiap transaksi.

Secara konsep teknologi blockchain sangat ideal untuk dijalankan, namun dalam prakteknya sulit diwujudkan. Bagaimana teknologi blockchain dapat diterapkan dan apa saja hambatannya? (bersambung).