e2consulting.co.id – Pembahasan kita kali ini tentang perusahaan digital Amazon yang menguasai pasar e-Commerce dan cloud computing terbesar di seluruh dunia. Amazon berdiri pada tahun 1995 oleh Jeff Bezos, bermula dari penjualan buku lewat Internet hingga jadi penyedia berbagai macam barang dan jasa e-Commerce, Cloud computing, Artificial Intelligent (AI) hingga Healtcare. Dalam usia 25 tahun, Amazon telah berkembang menjadi perusahaan raksasa dengan nilai perusahaan sebesar USD 1.320 Miliar, mengalahkan Facebook (USD 674 Miliar) dan Google (USD 1.001 Miliar), namun masih dibawah Apple (USD 1.529 Miliar) dan Microsoft (USD 1.493 Miliar) – sumber data 6 Oktober 2020. Perkembangan Amazon kami sarikan dari CB Insight, Amazon Strategy teardown dan dari berbagai sumber lainnya.

Keberhasilan Amazon sangat ditentukan oleh founder-nya Jeff Bezos. Dia seorang future leader yang mampu membaca kebutuhan masyarakat dimasa mendatang, misalnya untuk 10 tahun kedepan (always thinking about how to built tommorrow today). Dia selalu menantang kondisi saat ini dengan mengembangkan produk dan layanan baru untuk mempermudah gaya hidup pribadi manusia dan perusahaan. Jeff mampu menaklukkan para investor yang selama ini berorientasi tujuan bisnis jangka pendek. Amazon kurang terbuka terhadap media dan investor tentang rencana pengembangan usahanya, namun sering secara tiba-tiba memunculkan produk atau layanan baru atau akuisisi perusahaan. Amazon berwawasan long term business objectives dan sampai saat ini masih tetap dipercayai oleh investor, harga sahamnya naik terus. Menurut Morgan Stanley, diperkirakan pertumbuhan usaha Amazon 16% per tahun hingga tahun 2025 (compound growth).

Jeff Bezos seorang risk taker. Dimasa lalu Amazon telah membeli perusahaan dot.com yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta USD. Namun mereka tidak kapok, Amazon rajin mengakuisisi berbagai perusahaan untuk menunjang kegiatan usaha yang ada. Sebanyak 10 perusahaan diakuisisi pada tahun 2017. Salah satu perusahaan terbesar yang diakuisisi adalah grocery chain Wholefoods senilai USD 13,7 Miliar, yang bertujuan untuk memperkuat layanan grocery agar semakin lengkap dan mendekat ke pelanggan. Amazon terus melakukan inovasi di berbagai bidang untuk memberikan layanan yang lebih baik, harga yang lebih murah dan delivery time yang lebih cepat serta lebih lengkap. Semua kebutuhan barang dan jasa dipasok Amazon (everythings store). Suatu pemikiran yang luar biasa untuk menguasai dunia ini!

Menurut Jeff Bezos pada saat interview tahun 2016, terdapat 3 pilar usaha Amazon yakni :

Amazon Prime : menawarkan layanan keanggotaan e-Commerce yang di-bundle dengan produk-produk elite digital media. Di US, Amazon menguasai 4 % pasar retail dan 44% pasar e-Commerce.

Amazon Web Services (AWS) : menawarkan layanan cloud computing untuk personal maupun untuk korporasi. Menurut Business Insider, sampai dengan triwulan II 2020, AWS merupakan pemimpin pasar utama cloud computing dengan pangsa pasar 31%, diikuti oleh Microsoft Azure (20%), Google (6%), Alibaba (5%), dan sisanya 37% oleh perusahaan IT lainnya.

Market Place : Melayani penjualan produk-produk pihak ketiga Amazon. Saat ini terdapat 12 juta produk antara lain berupa buku, media, dan aneka jasa. Jika dikembangkan lebih lanjut terhadap barang dan jasa yang dijual oleh seller, maka jumlahnya bisa mencapai 350 juta produk.

Saat ini bisnis Amazon telah jauh berkembang dengan berbagai teknologi dan layanan baru. Amazon berkecimpung dalam 5 industri utama yakni retail, logistik, consumer technology, cloud computing dan media & entertainment. Amazon memenuhi hampir semua kebutuhan konsumer, dengan menyajikan akses pembelian yang user-friendly, pembayaran yang mudah dan delivery time yang cepat serta harga jual yang murah atau kompetitif. (bersambung)