e2consulting.co.id – Ditengah badai disrupsi bisnis dan perkembangan teknologi digital yang sangat pesat, pemimpin industri perlu menata rencana perjalanan usahanya kedepan agar mampu dan unggul dalam persaingan pasar domestik maupun global. Sebagai future leader industri, dia harus mampu menatap masa depan dengan jelas, memvisualisasikannya, dan membangun jembatan menuju kesana. Perusahaan perlu bertransformasi digital, misalnya berubah dari cara kerja konvensional jadi berbasis kerja Industry 4.0. Proses transformasi digital saat ini sedang dilaksanakan berbagai perusahaan global yang bergerak di bidang otomotif, energi, pertambangan, jasa supply chain, logistics and transportation, penerbangan, hingga ke industri consumer goods. Pemimpin industri harus mampu menjelaskan manfaat dari penerapan Industry 4.0 dan penggunaan Digital Twins, serta mengajak para pihak untuk bersama-sama menuju kesana. Untuk itu dia harus memahami konsep Industry 4.0 dan penerapannya, berbagai teknologi digital dan aplikasinya serta penggunaan aplikasi Digital Twins. Selanjutnya dia merancang peta perjalanan industri serta menyusun program kerja strategisnya, termasuk kemungkinan penggunaan aplikasi Digital Twins.

Penerapan Digital Twins tidak murah, perlu biaya investasi untuk teknologi atau tools baru, sewa software aplikasi Digital Twins, penyesuaian software di aplikasi eksisting serta biaya integrasi antar sistem. Program atau proyek Digital Twins harus memberikan nilai tambah bagi perusahaan, hal ini harus terlihat dari kelayakan ekonomi pada saat pengajuan proposal bisnisnya. Keuntungan yang diperoleh harus bersifat tangible maupun intangible. Keuntungan yang bersifat tangible dapat mencakup efisiensi pembangunan alat produksi (pabrik atau platform), pengadaan bahan baku yang lebih efisien, peningkatan kapasitas produksi, biaya produksi per unit dan biaya pelayanan per pelanggan yang lebih murah serta jumlah barang cacat produksi yang jauh lebih sedikit. Sementara keuntungan yang bersifat intangible dapat berupa kepuasan manajemen atas kualitas produksi yang lebih baik, proses produksi berjalan lancar tanpa gangguan yang berarti (misalnya tidak ada pemogokan karyawan), distribusi barang hasil produksi yang lebih lancar dan kepuasan pelanggan serta mitra usaha.

Titik berat dari kegiatan Digital Twins berbeda-beda untuk setiap industri, sehingga deliverable dari aplikasi Digital Twins pun berbeda-beda pula. Ada industri yang menitikberatkan pada efisiensi proses desain dan implementasi sarana produksi, seperti pembangunan platform sumur minyak, pembangkit tenaga listrik atau turbin, pembuatan pesawat terbang atau kapal dan pembangunan pabrik industri, yang pekerjaannya kompleks dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun ada juga industri yang menitikberatkan kepada proses operasi atau produksi massal karena sarana produksi dibeli dari pihak lain. Para Operator penyedia jasa listrik, jaringan telekomunikasi, penerbangan, dan jasa lain-lain, membutuhkan operasi dan pemeliharaan yang handal serta berkualitas tinggi, agar mampu memberikan layanan yang tidak terputus dan atau keamanan yang tinggi bagi pelanggan serta pekerja. Demikian pula berlaku untuk pengoperasian pabrik atau platform perusahaan tambang dan MIGAS, yang membutuhkan kontinuitas produksi yang sangat tinggi berikut pengelolaan keselamatan karyawan yang tinggi pula. Kunci utama keberhasilan penerapan Digital Twins adalah ketersediaan data. Tanpa data-data yang lengkap maka proses pengolahan data serta analitiknya menjadi tidak valid. Data-data masa lalu harus tersedia untuk pemodelan masa depan. Jika data tersebut tidak ada maka pelaksanaan Digital Twins sebaiknya ditunda dulu sementara hingga diperoleh data masa lalu secara manual.

Data diperoleh dari setiap proses bisnis transaksional. Untuk itu proses bisnis seluruh kegiatan terkait harus didigitalkan dan dijalankan oleh software aplikasi bersama-sama dengan tools terkait. Setiap kegiatan transaksi memiliki sensor Internet of Things (IoT) yang menghasilkan data-data untuk diolah aplikasi terkait. Aplikasi Digital Twins akan mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada dan memberikan berbagai analysis baik pada proses perancangan pabrik atau platform, maupun mengevaluasi hasil kegiatan produksi, serta kegiatan distribusi barang hingga pelayanan kepada pelanggan (after sales service).

Investasi besar dibidang teknologi diperlukan untuk membangun pabrik atau platform. Demikian pula dibutuhkan sejumlah tools yang membantu pelaksanaan Digital Twins. Tools atau teknologi tersebut antara lain adalah Machine Learning dan Artificial Intelligent, 3D printing, Augmented Reality/Virtual Reality, Industrial Robot, dan sistem penunjang kerja lainnya. Seluruh sistem teknologi ini harus terintegrasi dan menghasilkan data yang menjadi digital asset.

Perusahaan harus memiliki proses kerja terpadu yang dipahami oleh seluruh karyawan terkait dan mereka harus paham dengan pemasok dan pelanggan internal yang dilayaninya. Proses kerja yang sudah terpadu dan efektif ini selanjutnya dibuat menjadi digital dan dijalankan oleh aplikasi. Untuk itu perlu dibenahi proses bisnis dari semua kegiatan transaksional terkait.

Peran mitra usaha seperti pemasok bahan baku, mitra kerja operasional seperti kontraktor, distributor dan agen penjualan juga harus terintegrasi dalam aplikasi Digital Twins karena sumber data banyak tersebar di mereka. Untuk itu para mitra usaha diwajibkan mengembangkan dan mengoperasikan sistem aplikasi yang berbasis digital.

Dan yang terakhir adalah menyiapkan SDM yang akan menjalankan aplikasi Digital Twins. Mereka harus paham dengan business value chain, teknologi digital yang relevan dengan bidangnya serta menguasai aplikasi Digital Twins. Penguasaan kompetensi ini ditujukan kepada seluruh SDM yang bekerja dalam rekayasa perencanaan, pembangunan pabrik dan platform, proses produksi dan operasi, distribusi, supply chain management, marketing dan sales, pelayanan kepada pelanggan serta Human Capital Management.

Bagaimana dengan industri yang anda jalankan saat ini, apakah masih konvensional atau sudah mau menerapkan konsep Industry 4.0? Lingkup kerja Digital Twins apa yang paling anda butuhkan? Jawabannya tergantung kepada rencana bisnis perusahaanmu. Banyak software aplikasi di pasaran, pilihlah dengan bijak yang relevan dengan kebutuhan usahamu. Perusahaan besar seperti BUMN Pertamina, PLN, Aneka Tambang, Inalum, Telkom Group sudah saatnya mulai menggunakan aplikasi Digital Twins. Demikian pula perusahaan swasta yang bergerak dalam pertambangan batubara, MIGAS, Kimia, otomotif, jasa penerbangan, pabrik kapal dan pesawat udara. Semoga kita mampu menerapkan konsep Industry 4.0 berikut aplikasi Digital Twins secara efektif untuk meningkatkan nilai kompetitif industri nasional!