e2consulting.co.id – Disrupsi bisnis yang melanda semua sektor usaha telah menyebabkan setiap perusahaan harus melakukan perubahan secara berarti. Jika tidak berubah, maka nasib perusahaan tinggal menunggu waktu untuk bangkrut atau menjadi perusahaan skala kecil saja.

Perusahaan harus menyusun strategi bisnis jitu agar mampu bertahan dan bahkan bertumbuh untuk jangka waktu panjang. Strategi bisnis dikembangkan dengan menggunakan dua mesin usaha yang bekerja secara bersamaan. Mesin usaha yang pertama bekerja memaksimalkan potensi usaha yang ada sekarang (business legacy) untuk mencapai performansi puncaknya, sementara mesin kedua bekerja membangun usaha baru melalui kegiatan inovasi yang berkesinambungan untuk menghasilkan produk, layanan atau solusi bisnis baru.

Maksimalisasi usaha business legacy dilakukan dengan menjalankan program business effectiveness management atau transformasi digital, yang bertujuan meningkatkan pendapatan usaha dan atau meningkatkan efisiensi usaha. Perusahaan yang berbasis produk atau jasa menjalankan business effectiveness management dengan mengoptimalkan potensi marketing dan sales, memperbaiki kinerja operasional, seperti meningkatkan kapasitas produksi, menyempurnakan proses bisnis serta melakukan optimalisasi biaya di berbagai bidang, diantaranya bidang marketing dan sales, SDM, transportasi dan logistik serta biaya administrasi perkantoran.

Peningkatan kapabilitas business legacy dilakukan melalui program transformasi digital di proses bisnis utama, seperti  proses produksi dan atau hantaran layanan (service delivery). Misalnya, membangun kanal penjualan online, customer experience management, digitalisasi produksi di pabrik atau di sarana produksi lainnya. Semua kegiatan tersebut menggunakan teknologi digital sehingga mampu menghasilkan data-data dari setiap proses kerja yang kemudian diolah oleh sistem analytics, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan usaha.

Demikian pula digitalisasi proses pendukung usaha seperti sistem persediaan, logistik dan pergudangan, SDM, keuangan, legal dan proses penunjang usaha, dapat dilakukan untuk tujuan pengelolaan usaha yang lebih efisien dan memenuhi aturan kepatuhan (compliance).

Pengembangan mesin bisnis yang kedua dilakukan melalui kegiatan inovasi  berkesinambungan, yakni mengembangkan produk, layanan atau solusi bisnis baru, yang menjadi kebutuhan baru bagi masyarakat pelanggan B2C (Business to Consumer), pelanggan B2B (Business to Business) maupun pelanggan B2B2C (Business to Business to Consumer). Pengembangan inovasi merupakan pekerjaan yang sangat berat, mulai dari memahami kebutuhan masyarakat di masa depan hingga merancang dan mengembangkan produk, layanan atau solusi bisnis baru, yang mempermudah kehidupan pribadi atau meningkatkan kemampuan berusaha bagi para pelanggan. Dibutuhkan sumberdaya yang besar untuk mengembangkan produk, layanan atau solusi bisnis baru ini, baik dalam bentuk kompetensi dan jumlah SDM yang memadai, teknologi digital dan uang. Dalam mengembangkan produk, layanan atau solusi bisnis baru, perusahaan dapat bekerjasama dengan perusahaan lain, hal ini untuk mengurangi risiko bisnis dan memberdayakan kemampuan mitra kerja strategis. Untuk itu, dikembangkan ekosistem bisnis digital, yang melibatkan para pihak dalam merancang, mengembangkan dan memproduksi barang, jasa atau solusi bisnis dimaksud. Bisnis baru ini tidak serta merta menghasilkan pendapatan usaha, perlu upaya marketing, sales dan eduksi pelanggan agar mampu mendayagunakannya secara efektif. Pilihannya hanya dua, bertumbuh atau mati.

Bilamana sambutan pelanggan sangat positif, maka pelanggan dan trafik serta pendapatan usaha akan meningkat cepat dan menjadi mesin pertumbuhan baru perusahaan. Namun sebaliknya, bila sambutan masyarakat atau pelanggan tidak positif atau tidak berkembang, maka produk, layanan atau solusi bisnis harus segera diakhiri, untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi. Selanjutnya, mulai lagi dari awal untuk mencari peluang usaha baru, sesuatu yang tidak mudah dilaksanakan.

Tugas dari CEO, Direksi dan semua insan perusahaan semakin berat menjalankan dua mesin usaha ini secara bersamaan. Perlu strategi dan energi yang besar serta kemauan seluruh karyawan untuk mewujudkannya.