e2consulting.co.id – Pembahasan kita kali ini tentang produk dan layanan digital sebagai upaya yang mendorong perusahaan bertransformasi menjadi digital company. Di tengah euphoria digitalisasi perusahaan, kita terkesima melihat perusahaan start-up yang baru tumbuh 5 tahun terakhir, sudah menjadi unicorn, bahkan menjadi decacorn, mengalahkan perusahaan tradisional yang sudah beroperasi puluhan hingga ratusan tahun. Bagaimana perusahaan kita bisa menjadi besar seperti mereka? Apa yang harus dilakukan? Sementara usaha yang dijalankan saat ini semakin berat, revenue tidak bertumbuh secara berarti, biaya operasional semakin besar, sementara profit semakin menurun. Dilain pihak, kompetisi semakin tajam, khususnya dari perusahaan start-up yang telah mendisrupsi bisnis kita.

Ditengah kegalauan situasi ini, anda sebagai pengusaha tangguh yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis, tentunya punya naluri ke mana anda mengembangkan bisnis baru? Namun, anda membutuhkan pelatih (coaching) dan mentor dalam bisnis, khususnya dalam menggeluti bisnis digital. Dalam berbisnis digital, tidak ada yang pasti, semuanya berdasarkan coba-coba, dimulai dengan menciptakan kebutuhan baru pelanggan/calon pelanggan atau mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Perusahaan start-up berlomba-lomba mengembangkan produk atau layanan yang diharapkan menjadi solusi menarik bagi masyarakat. Mereka berani mengambil risiko yang besar, misalnya menghentikan produk atau layanan bila dinilai tidak berkembang serta membayar mahal (bakar duit) untuk mendapatkan pelanggan. Budaya risk taker ini juga harus dimiliki entrepreneur atau pengusaha lama yang mau masuk ke bisnis digital.

Sebagai pengusaha, anda memiliki beban yang lebih berat. Disatu sisi anda harus memastikan bisnis yang ada harus tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan, disisi lain anda harus mengembangkan bisnis baru yang berbasis digital. Untuk itu, anda perlu memeriksa kapabilitas usaha anda, misalnya dengan melakukan SWOT analysis yang menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang akan anda hadapi.

Dalam membangun masa depan yang gemilang, mari kita susun aspirasi atau harapan tentang perusahaan 5 tahun yang akan datang. Yang pasti, pasar senantiasa dinamis. Generasi telah berganti, kaum baby boomer dan gen-X sudah memasuki masa pensiun, sekitar 60 % angkatan kerja saat ini sudah diisi generasi millennial dan Z. Pandangan hidup dan gaya hidup generasi millennial dan Z sudah berubah, misalnya tidak membeli produk yang mahal tetapi lebih kepada fungsinya.  Demikian pula terhadap layanan atau jasa, mereka mencari layanan yang murah tetapi memberikan pengalaman (experience) yang menyenangkan dan instagrammable. Oleh sebab itu, produk dan atau  layanan yang anda mau kembangkan harus benar-benar bernilai tinggi bagi pelanggan maupun bagi masyarakat. Pelaku start-up melakukan bisnis mulai dari nol, sementara anda berangkat dari bisnis yang sudah berjalan. Pelaku start-up melakukan pengembangan bisnis cukup dengan menggunakan business canvasing atau business model generation, sementara anda harus melakukan perencanaan bisnis lebih tajam dan mendalam. Anda harus menyusun detailed business plan, yang mencakup perencanaan bisnis, jadwal pelaksanaan,  kebutuhan sumber daya, baik berupa uang, SDM, teknologi dan aturan yang harus dipatuhi. Dari peneropongan masa kini ke masa depan, tentu terdapat kesenjangan (gap) kemampuan perusahaan yang harus diatasi, baik dalam hal keuangan, keahlian, jumlah SDM, teknologi dan pemasaran produk serta layanan. Gap ini harus ditutupi, artinya kapabilitas usaha harus dibangun terlebih dahulu sebelum program atau proyek dimulai. Misalnya, salah satu dari program strategis perusahaan adalah mengembangkan produk atau layanan baru yang berbasis digital. Untuk memulai pembangunan produk atau layanan baru tersebut, anda perlu mempersiapkan sumber-daya, perijinan dan pengadaan teknologi serta manajemen proyek/program yang mumpuni. Project Manager ditunjuk sebagai pimpinan, akan bertindak sebagai pemimpin dalam pengembangan produk dan layanan, mempersiapkan sistem pendukung marketing & sales serta sistem pelayanan kepada pelanggan atau calon pelanggan. Sebelum produk atau layanan dijual, perlu dilakukan pengujian kualitasnya, demikian pula sistem aplikasi yang mendukungnya. Selanjutnya, produk atau layanan yang memuaskan siap untuk dipasarkan secara digital.

Kembali kepada pengembangan produk dan layanan masa depan, berikut ini kami sampaikan penerawangan masa depan akan kebutuhan produk dan jasa :

  1. Produk (barang)

Kebutuhan utama dimasa mendatang tetap didominasi oleh makanan, minuman, energi, sandang, teknologi, obat-obatan dan peralatan kesehatan. Oleh sebab itu, perkembangan bisnis pertanian, pengolahan makanan dan minuman akan tetap meningkat sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk. Namun produk-produk tersebut akan dihasilkan dengan menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar dan berkualitas serta dengan biaya operasional yang lebih murah. Teknologi digital di bidang pertanian, drone, Internet of Things (IoT), big data, Artificial Intelligent, Augmented Reality/Virtual Reality, Blockchain dan Cloud Computing akan menjadi satu kesatuan terpadu yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa, hingga pada saat penjualan serta pelayanannya kepada pelanggan. Hal lain yang dibutuhkan masyarakat adalah pengembangan teknologi dalam mempermudah cara kerja dan lifestyle, menjaga dan memelihara kesehatan tubuh serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, pengembangan energi, healthcare dan devices. Dibidang energi, dibutuhkan produk motor listrik, batere Lithium Ion, sepeda motor listrik, mobil listrik, perangkat charging mobil listrik, panel solar PV dan inverter. Dalam rangka menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, diperlukan produk obat-obatan, peralatan kecantikan, supplement food dan peralatan medis serta perawatan kesehatan (health care). Untuk mendukung lifestyle, dibutukan wearable devices, sensor IoT (Internet of Things) dan kacamata googles, disamping smart devices yang kita gunakan saat ini.

  1. Layanan atau jasa

Kehidupan manusia yang semakin sibuk dan penuh tekanan, menuntut manusia untuk lebih banyak rehat berkualitas atau istirahat sejenak dari pekerjaan rutin. Hal ini akan mendorong berkembangnya industri yang terkait dengan bisnis pariwisata, kebugaran dan spiritual. Industri yang terkait dengan ketiga hal tersebut akan bertumbuh, demikian juga dengan industri pendukungnya. Hotel, mall, perusahaan taxi perlu mereposisi bisnisnya, dengan melangkah lebih jauh memahami kebutuhan pelanggannya. Misalnya, hotel menawarkan paket menginap dan tour dengan experience yang menyenangkan, mall menawarkan edukasi dan entertainment sehingga menjadi pusat hiburan keluarga, perusahaan taxi berubah menjadi rental car dengan model bisnis yang baru. Jasa-jasa yang berkembang kedepan tetap dibutuhkan dalam hal animasi, programmer computer, outsourcing pekerjaan non-core business, managed service, event organizer, logistics and transportation, health & healing centre, cloud computing dll.

Anda harus segera memutuskan masa depan bisnis anda, tetap seperti sekarang atau anda harus bertransformasi menjadi digital company, yang membangun produk atau layanan berbasis teknologi digital. Anda perlu mencari business coach & mentor yang menuntun rencana pengembangan produk dan layanan, membantu menjalankan transformasi bisnis perusahaan serta mengelola risiko bisnis yang dihadapi. Selamat berjuang! [lumumba sirait]