e2consulting.co.id – Perkembangan teknologi telekomunikasi dan IT yang menghasilkan layanan broadband berkecepatan tinggi dan dapat diakses dimana saja, telah mendorong pertumbuhan software aplikasi yang dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan pribadi, komunitas maupun perusahaan. Demikian pula, teknologi berkembang pesat di bidang transportasi, penerbangan, industri, kesehatan, energi, pertanian dan lain-lain. Perkembangan teknologi ini mendorong lahirnya perusahaan start-up untuk mengembangkan layanan baru yang mendisrupsi penyedia layanan lama. Teknologi baru juga merupakan kesempatan bagi pelaku industri untuk memperbaiki layanannya dan mencari peluang usaha baru. Dalam beberapa tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan besar asing telah bertransformasi menjadi digital company untuk meningkatkan produktivitas, penjualan, keuntungan dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Perusahaan start-up memasuki pasar dengan memberikan layanan yang lebih bernilai dan lebih murah. Di Amerika Serikat, Amazon telah mendusrupsi pasar consumer goods yang menyebabkan perusahaan-perusahaan besar seperti Wallmart, JC Penny, Macys, Sears, Target, Nordstorm, dan lain-lain kehilangan pasarnya secara berarti (significant). Ke depan Amazon akan mendisrupsi layanan dibidang farmasi, jasa keuangan mikro (small business lending), penjualan grosir online (Online grocery) dan system pembayaran (payment).
Layanan internet telah mendorong lahirnya konsep economic of sharing, dimana masyarakat menggunakan sumber daya secara bersama-sama sehingga diperoleh harga barang dan jasa yang lebih murah serta layanan yang memuaskan. Para start-up mengembangkan berbagai aplikasi layanan yang menjual produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan utama masyarakat, diorder secara online, memiliki pilihan yang beragam, pengiriman yang cepat dan harga yang lebih murah. Akibatnya, perusahaan tradisional dibidang retail, mall, perkantoran, taxi, media dan lain-lain mengalami penurunan transaksi bisnis yang sangat besar.
Kehadiran layanan ride hailing (ojek dan taxi online) dan Autonomous Vehicle telah mendorong orang tidak perlu memiliki mobil. Orang tinggal pesan di aplikasi, berangkat dari lokasi A ke tujuan B. Hal ini telah mendorong pabrikan dan distributor mobil untuk mereposisi usahanya. Mereka tidak hanya sekedar pembuat dan penjual kendaraan saja, mereka menjadi penyedia layanan transportasi. Misalnya, Astra sudah menjadi pemegang saham di Gojek untuk mencari peluang menjual motor dan mobil kepada pemilik ojek atau taxi online dan sekaligus untuk mendapatkan informasi dari big data Gojek.
Di bidang layanan perbankan, munculnya layanan microbanking dan fintech telah mendisrupsi layanan perbankan. Perusahaan start-up mengembangkan layanan perbankan bagi masyarakat menengah bawah, yakni mereka yang tidak layak menjadi nasabah bank. Mereka diberi layanan simpan pinjam dan pengiriman uang serta smartphone menjadi alat bayar. Layanan ini menjangkau masyarakat kota hingga ke pelosok desa. Bank semakin hari semakin terancam, nasabah tidak lagi datang ke bank, semua transaksi dilakukan secara online banking. Bank telah mengurangi kantor cabangnya dan menggantinya dengan ATM yang bisa setor dan tarik tunai. Untuk menjaring masyarakat bawah, bank tidak ketinggalan mengembangkan layanan micro-banking. Mari kita lihat kedepan, siapa yang akan menjadi pemenang, bank atau para start-up microbanking?
Demikian pula layanan asuransi. Perusahaan start-up yang dikenal sebagai perusahaan Insurctech telah melakukan disrupsi terhadap perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di layanan Asuransi. Perusahaan start-up mengembangkan layanan micro insurance yang menyasar kegiatan usaha di segmen pasar bawah, yakni para pelaku usaha UKM dan retil. Jumlah polis asuransi di masyarakat bawah ini sangat besar dan waktu kegiatannya sangat singkat. Perusahaan Insurtech mengembangkan layanan asuransi yang proses penerbitan polis dan klaim asuransinya sangat cepat. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan teknologi Internet of Things (IoT), big data dan AI. Ke depan, kita tidak memerlukan lagi agen asuransi, kita cukup memasukkan kebutuhan kita ke dalam aplikasi, dan aplikasi akan merekomendasikan premi yang cocok buat kita. Saat ini, perusahaan-perusahaan asuransi yang sudah hidup ratusan tahun mengalami disrupsi. Sebagian besar dari mereka telah melakukan transformasi menjadi digital company, dan bahkan sudah membeli atau mengembangkan layanan Insurtech.
Di bidang media, kehadiran Online streaming seperti Netflix dan Spotify telah merubah gaya hidup dalam menikmati hiburan di rumah dan diperjalanan. Perusahaan TV cable dan rekaman musik (music recording) terancam karena munculnya layanan video atau music streaming. Mereka menawarkan layanan music dan video dengan sangat menyenangkan dengan kualitas yang memuaskan. Pelanggan mendaftar menjadi anggota dan membayar iuaran bulanan dengan harga yang terjangkau. Pelanggan dapat menikmati berbagai konten yang sangat variative, baik yang diproduksi sendiri maupun milik partner Netflix dan Spotify.
Dibidang penyediaan energi, PLN akan mengalami disrupsi, karena setiap rumah berpotensi menjadi penyedia listrik yang memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mobil listrik. Dengan memasang solar cell diatap rumah dan system batere penyimpan, listrik dari matahari disimpan didalam batere. Sebagian energi listrik dikonsumsi sendiri, sebagian lagi dapat dijual kepada PLN atau dipasok kepada tetangga. Pasokan listrik yang diproduksi sendiri disebut off-grid dan pasokan PLN disebut on-grid. Dengan teknologi system control yang canggih, setiap saat kita dapat mengekspor listrik ke PLN dan disaat yang lain kita dapat mengimpor listrik dari mereka. Setiap bulan akan dilakukan rekonsiliasi untuk menghitung siapa yang membayar listrik, kita atau PLN. Saat ini kita hanya dapat menyalurkan daya ke PLN tanpa bayaran, karena Undang Undang belum memperbolehkan, tetapi trend di seluruh dunia sudah mengarah kesana.
Bagaimana dengan usaha anda? Apakah pasar anda masih terbuka lebar untuk masa depan atau sudah ada tanda-tanda penurunan bisnis? Siapa yang menjadi ancaman atau peluang apa yang masih berpotensi untuk digarap? Lihat pelanggan anda, apakah mereka puas dengan layanan sekarang, atau mereka mudah berpaling kepada kompetitor atau perusahaan disruptor? Hubungan dengan pelanggan harus ditingkatkan. Apa yang pelanggan butuhkan agar usahanya bertumbuh atau layanan nilai tambah apa yang dibutuhkan pelanggan pribadi? Go beyond current product and services!. Untuk pelanggan korporat dan UMKM, mari kita pahami kegiatan dan permasalahan usaha mereka serta mengembangkan layanan nilai tambah bagi pelanggan. Kita harus menjadi business partner yang memberikan masukan bagi pemecahan masalah usaha, misalnya dengan mencari informasi tentang mitra usaha yang menyediakan bahan baku, membantu manajemen usaha, mengembangkan kegiatan marketing dan sales, meningkatkan mutu dan layanan serta memberikan akses terhadap pendanaan. Hal ini akan menimbulkan tingkat kepuasan pelanggan yang sangat tinggi serta potensi untuk mendapatkan tambahan pendapatan.
Untuk pelanggan retil, perlu diklasifikasikan pelanggan yang memberi nilai berarti bagi perusahaan, yang disebut sebagai High Value Customer (HVC), pelanggan biasa dan pelanggan segmen bawah LVC (Low Value Customer). Perlu dikembangkan berbagai solusi nilai tambah bagi pelanggan HVC, demikian juga perlu didorong agar pelanggan LVC meningkat untuk menjadi pelanggan biasa atau bahkan menjadi HVC.
Disamping mengembangkan produk dan layanan saat ini, anda juga perlu meneropong ke masa depan. Apakah anda akan mendisrupsi pasar dan bagimana caranya? Bisnis baru apa yang akan anda masuki, dan bagaimana persiapan menuju kesana? Apakah teknologi baru harus dimiliki, bagaimana dengan kesiapan orang-orang yang bekerja saat ini, apakah mereka masih bisa dioptimalkan? Atau perlu merekrut tenaga baru yang lebih segar dan memahami bisnis masa depan? Demikian pula dengan proses bisnis, bagaimana proses bisnis yang berbasis digital harus dibangun dan dijalankan secara konsisten? Bisnis anda senantiasa akan terancam oleh disrupsi. Apakah anda pro-aktif melakukan disrupsi bisnis atau bisnis anda yang akan didisrupsi oleh pelaku bisnis lain? Segera kembangkan tim yang akan membangun masa depan usahamu. Ibarat melangkah, kaki kiri melangkah untuk menjalankan bisnis masa kini dan kaki kanan melangkah untuk membangun bisnis masa depan. Hal ini terasa berat untuk dijalankan, tetapi lebih berat lagi dampaknya apabila tidak dijalankan. [lumumba]