e2consulting.co.id – Bagaimana dengan bisnis e-Commerce di Indonesia? Saat ini pemain e-Commerce besar seperti Lazada, bli-bli.com, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan blanja.com menggunakan jasa hantaran TiKi, JNE Express, J&T Express, Gojek, Grab dan kurir lainnya untuk mengirim barang ke pelanggan. Gojek yang sebelumnya hanya sebagai penyedia layanan ride-hailing sudah bertransformasi menjadi perusahaan e-Commerce dengan layanan Go-food, Go-send, payment system dan jasa lainnya. Tokopedia dan Bukalapak merupakan perusahaan e-Commerce yang dari awal sudah menjadi pelapak digital. Mereka menghimpun pedagang (merchant) dan pembeli dalam sebuah ecosystem dagang yakni yakni berupa technology platform. Saat ini sebagian besar pengiriman barang masih dikirimkan langsung oleh penjual sehingga waktunya lebih lama. Kedepan mereka akan memiliki gudang dan system delivery sendiri, dimana barang-barang yang sering di order akan disimpan di gudang mereka. Atas semua transaksi yang terjadi, dilakukan data analytics untuk mengetahui barang apa saja yang laris dijual, oleh toko mana dan di kota mana serta berapa lama pengirimannya. Profiling ini mereka gunakan untuk membina dan menambah merchant serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Bisnis jasa e-Commerce mengelola ribuan barang dengan berbagai karakteristik, antara lain berat barang dan ukurannya, dari yang besar hingga printilan, dari yang sangat mahal hingga yang murah. Demikian pula, barang harus dikelola dengan perlakuan yang tertentu, misalnya binatang, tanaman, makanan yang perlu dikondisikan suhunya, hingga barang yang memerlukan pengamanan khusus. Dari segi waktu pengiriman, ada yang membutuhkan waktu yang sangat cepat, misalnya makanan yang harus segera disantap dan dokumen yang harus diterima secepat mungkin hingga barang-barang yang tidak terlalu urgent pengirimannya.
Peluang untuk menjadi pelaku usaha logistik di Indonesia masih sangat besar. Dengan bertumbuhnya jumlah penduduk, tingkat kemakmuran, bisnis pariwisata dan e-Commerce serta pembangunan di daerah, semuanya membutuhkan jasa logistik untuk mengirimkan dokumen dan barang. Pelaku usaha e-Commerce yang sudah ada saat ini, bisnis rintasan para start-up, UMKM dan jualan online secara pribadi, semuanya membutuhkan pengiriman barang yang akan meningkat volumenya dari waktu ke waktu. Demikian pula untuk jasa pengiriman dokumen oleh individu dan perkantoran serta pengiriman barang proyek dan spare-parts ke lokasi. Untuk itu dibutuhkan jasa angkutan dan pergudangan modern. Saat ini banyak perusahaan angkutan yang belum efisien, armada berangkat dari satu kota ke kota lain dengan muatan penuh, namun sebaliknya kosong. Demikian pula tol laut yang digagas presiden Jokowi belum efektif mengirimkan barang dari wilayah Barat ke Timur Indonesia dan sebaliknya. Perlu dihimpun rencana keberangkatan armada truk, pesawat dan kapal di setiap kota serta slot-ruang yang masih tersisa untuk dapat dimanfaatkan oleh perusahaan logistik. Demikan pula para pemilik gudang perlu dihimpun sehingga kapasitas gudangnya dapat dioptimalkan. Untuk itu perlu aplikasi teknologi yang mengelola ekosistem logistik, antara lain inventory penyedia gudang dan sarana transportasi, kapasitas dan tujuan transportasi, order management, jadwal pengiriman, monitoring pengiriman paket dan tracking system-nya, tentunya dengan harga yang bersaing.
Keberhasilan bisnis jasa logistik sangat ditunjang oleh faktor-faktor People, Process dan Tools. Dibutuhkan SDM yang berpengalaman dalam bisnis jasa logistik, yang mengetahui seluk-beluk pasar, bergaul dengan asosiasi industri dan pemilik gudang serta sarana transportasi. Demikian pula diperlukan SDM yang mengelola system IT, marketing & sales, operasional dan penunjang bisnis lainnya. Proses kerja yang lincah dan ramping serta berbasis digital menjadi keharusan. Hal ini mencakup proses penjualan, pengambilan/penerimaan hingga delivery barang, layanan pelanggan dan proses administrasi perusahaan.
Proses marketing dan sales sangat menentukan keberhasilan usaha logistik, khususnya dengan menerapkan 4P (product, price, promotion, place) secara efektif. 4P dilakukan dengan membuat jasa layanan yang sesuai dengan kebutuhan segmen pelanggan, harga yang kompetitif, promosi digital dan tempat outlet penerimaan paket yang mudah dijangkau. Dibutuhkan outlet yang banyak dan layanan jemput (pick-up service) yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Demikian pula proses last mile delivery sangat perlu dikendalikan, untuk memastikan barang tiba cepat pada penerima yang tepat. Perlu dibangun komunitas hantaran di berbagai kota-kota besar dengan bekerjasama dengan ojek online atau perusahaan kurir lokal. Tools yang dibutuhkan adalah platform dan aplikasi teknologi yang menghimpun sumber daya gudang dan sarana transportasi, inventory system, order management, tracking system, payment system, data analytics dan customer experience management.
Apakah anda start-up, atau perusahaan logistik, atau perusahaan lain yang sedang mengembangkan usaha baru, mari rebut peluang bisnis yang menjanjikan ini. Persiapkan sumber daya untuk mengembangkannya.[lumumba sirait]