e2consulting.co.id – Tulisan kali ini mengulas tentang Digital Lifestyle yakni gaya hidup baru dalam menghasilkan uang, dimana  seseorang melakukan transformasi digital di dalam bekerja, yakni dengan menjadi penyedia konten digital dan aktif memasarkannya kepada para pengikutnya.

Dalam berbagai kunjungan presiden Jokowi ke daerah, beliau sering bertanya kepada anak-anak, “kalau sudah besar nanti mau jadi apa?”. Ada yang menjawab, “aku mau jadi Youtuber”, suatu  profesi baru yang belum populer di Indonesia 10 tahun lalu dan sampai saat ini masih asing bagi sebagian besar orangtua. Perkembangan teknologi internet dan khususnya di bidang media sosial, telah menghasilkan lapangan kerja baru sebagai Youtuber, Selebgram, Gamer, pembuat aplikasi dan konten serta usaha rintisan start-up.

Berbagai peluang bisnis diciptakan dengan kehadiran aplikasi Google, Youtube, Facebook, media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, WeChat dan Line. Aplikasi tersebut telah berhasil menghimpun jutaan anggota untuk berinteraksi dalam jaringan komunitas. Anggota komunitas memproduksi konten untuk disebar, dinikmati, dinilai dan ditanggapi oleh anggota yang lain. Misalnya aplikasi Youtube telah melahirkan profesi content creator yang dikenal sebagai Youtuber. Konten video diproduksi sendiri dan di unggah (upload) ke aplikasi Youtube untuk dipertontonkan. Penonton (viewer) diberi kesempatan untuk menjadi pelanggan (subscribe) dan memberi penilaian  suka (like) atau tidak suka (dislike).

Konten Youtube yang bagus atau bermutu, akan mendorong penonton untuk menonton berulang kali atau konten menjadi viral, sehingga menarik penonton menjadi pelanggan. Content creator yang memiliki jumlah pelanggan yang besar akan menarik pengiklan untuk mempromosikan barang atau jasanya pada saat streaming berlangsung. Iklan diselipkan sebagai selingan pada saat konten ditonton.  Youtube akan menampilkan iklan yang sesuai dengan profil atau lifestyle penontonnya. Dari pemasangan iklan inilah sumber pendapatan para Youtuber.

Menurut CNBC Indonesia, terdapat 10 besar Youtuber tingkat dunia yang menghasilkan uang  sangat besar setiap bulannya. Mereka adalah kanal game PewDiePie (Felix Arvid Ulf Kjellberg), yakni Youtuber nomor satu dengan penghasilan Rp 113 miliar per bulan. Kemudian disusul oleh group hiburan olahraga Dude Perfect (Rp 49 M). Urutan ketiga kanal game VanossGaming (Rp37,9 M), keempat kanal game DanTDM (Rp 36,6M), kelima kanal game JuegaGerman (32,4M), keenam kanal game Markiplier (29,6M), ketujuh kanal hiburan Collins Key (Rp 29,5M), kedelapan Atta Halilintar dari Indonesia dengan pelanggan lebih dari 10 juta (Rp 23,6 M), kesembilan Jacksepticeye (Rp 23,4M) dan kesepuluh adalah kanal komedi Smosh (Rp 27, 7M).

Demikian pula para Selebgram mendapatkan uang melalui postingan fotonya di Instagram. Mereka merupakan para pesohor artis bintang film, penyanyi atau bintang olahraga terkenal yang memiliki lebih dari 100 juta follower. Selebgram melakukan promosi tentang produk dan atau jasa kepada follower-nya. Sepuluh besar selebgram dunia adalah selebriti Kylie Jenner di peringkat pertama dengan 139,23 juta follower, dibayar USD 1,266 juta sekali posting. Diurutan kedua penyanyi Ariana Grande (USD 996.000), ketiga bintang sepakbola Cristiano Ronaldo (USD 975.000), keempat artis Kim Kardashian (USD 910.000), kelima penyanyi Selena Gomez (USD 886.000), keenam bintang film Dwayne Johnson (USD 882.000), ketujuh penyanyi Beyonce Knowles (USD 785.000), kedelapan penyanyi Taylor Swift (USD 748.000), kesembilan bintang sepakbola Neymar da Silva Santos Junior (USD 722.000) dan kesepuluh penyanyi Justin Biber (USD 722.000). Ditingkat lokal atau dalam negeri, peringkat atas diduduki oleh Karin Novilda atau Awkarin  dan Raditya Dika (peringkat 35 dunia dan peringkat 3 Asia). Karir Raditya Dika bermula sebagai penulis buku dan stand-up comedian, kemudian beralih menjadi Youtuber.  Penilaian terhadap Selebgram dilakukan oleh perusahaan start-up HopperHQ yang berpusat di London, yang mengelola akun Instagram dan memberikan penilaian atas pertautan dengan pelanggan, jumlah follower dan frekuensi unggahan.

Pada mulanya Youtuber adalah individu yang punya passion di bidang konten video. Namun saat ini Youtuber sudah dimasuki perusahaan konten. Untuk menjadi Youtuber yang berhasil tidak mudah, terdapat jutaan konten yang bersaing di dunia maya. Perlu dipersiapkan langkah-langkah terstruktur supaya konten kita ditonton banyak orang, disukai dan memiliki pelanggan setia. Sesuai dengan Business Model Generation, perlu disusun Business Canvasing yang berisi 9 kotak bangunan yang harus dipenuhi dan dijalankan secara sungguh-sungguh. Terdapat 4 kotak utama yang kami bahas disini, yakni Customer Segment, Value Proposition, Channel dan Customer Relationship. Pertama, perlu ditetapkan sasaran segmen pasar yang akan dituju, misalnya konten ditujukan untuk masyarakat Indonesia atau global, sehingga bahasa menjadi sangat penting, apakah menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggeris.  Demikian pula segmen yang disasar apakah generasi baby boomer, generasi X, millennial atau Z. Dari sisi pekerjaan, apakah anak sekolah, mahasiswa, ibu rumahtangga, profesional muda, atau manajer hingga eksekutif puncak. Kedua, yang paling penting adalah Value Proposition kepada pelanggan. Konten apa yang akan ditawarkan, yang sifatnya unik dan mendorong orang untuk menontonnya. Misalnya, konten yang menghibur, menambah pengetahuan, meningkatkan nilai personal, pendidikan, membuka rasa ingin tahu, permainan dan menambah pengalaman spiritual. Tampaknya, konten game masih merupakan kesukaan bagi warga dunia. Namun konten musik, siraman rohani dan spiritual serta pengembangan diri, pendidikan, kesehatan serta kebugaran, masih merupakan ceruk yang bisa diolah dengan penyesuaian terhadap kondisi masyarakat dan budaya lokal Indonesia. Konten harus diproduksi secara teratur dan senantiasa ditingkatkan mutunya. Misalnya kualitas dan teknik pengambilan video-nya. Ketiga adalah Channel yang menjadi sarana berkomunikasi kita dengan calon pelanggan, khususnya untuk menginformasikan nilai konten yang kita produksi. Kita harus memahami algoritma Youtube dan menjalankannya supaya konten kita mampu masuk ke daftar atas promosi Youtube. Promosi konten Youtube dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pencarian di  search engine internet dan di Youtube,  kolaborasi antar sesama Youtuber, membuat blog pribadi, aktif di berbagai forum, membuat thumbnail Youtube yang jelas dan menarik, menggunakan email marketing, mengiklankan kanal Youtube anda serta berbagai teknik promosi lainnya. Keempat adalah membangun hubungan dengan pelanggan (Customer Relationship). Setelah konten pertama anda berhasil dan anda sudah memiliki pelanggan yang cukup besar maka anda harus membina hubungan baik dengan mereka. Cara yang cukup ampuh adalah membangun database email pelanggan, rajin menyapa mereka, baik melalui twitter, Instagram, atau media sosial lainnya, menyapa dan menginformasikan konten terbaru serta meminta masukan terhadap konten-konten sebelumnya.

Pekerjaan sebagai Youtuber atau Selebgram sungguh asyik, namun untuk sampai menghasilkan revenue atau pendapatan bulanan yang besar butuh kreativitas yang luar biasa dan harus  mengeluarkan konten terbaru secara teratur. Kita harus memiliki imaginasi yang luas, mengeksplorasi segala kebutuhan masyarakat dan menawarkan solusi yang mudah dipahami, namun harus fokus di bidang tertentu, kemudian divisualisasikan menjadi konten video. Skenario ini selanjutnya diwujudkan dengan membuat visualisasi yang kreatif, menarik dan kualitas editing video yang bagus, serta resolusi gambar yang tinggi. Selanjutnya mengikuti algoritma Youtube dan teknik marketing untuk mengundang banyak viewer, melakukan click, menonton sampai habis,  subscribe dan mengklik like.

Demikian pula sebagai Selebgram, anda harus membangun follower dan personal branding serta menjaga reputasi baik di media sosial. Anda harus memiliki jaringan yang luas dan berpengaruh, khususnya di media sosial. Sebagai influencer, anda harus meng-endorse hal-hal yang benar, berguna dan mendidik bagi masyarakat. Sekali anda meng-endorse barang atau jasa yang tidak benar maka reputasi anda akan hilang. Jadilah senantiasa kreatif, menjaga serta  merawat kepercayaan follower anda.

Sekalipun anda bukan artis, olahragawan, politisi atau ulama, anda tetap berpeluang besar menjadi Youtuber atau Selebgram yang hebat,  yakni dengan memperluas jejaring sosial anda,  mengembangkan kompetensi, melakukan personal branding dan menghasilkan konten yang bernilai atau menghibur serta melakukan digital marketing secara efektif. Content is the king!  [lumumba  sirait]