e2consulting.co.id – Setiap generasi ada masanya! Masa kejayaan generasi silih berganti, dari baby boomers, ke gen-X, lalu millennial, hingga generasi Z, serta nanti ke generasi alpha (yang lahir mulai dari tahun 2010). Saat ini generasi millennial merupakan populasi yang terbanyak dalam angkatan kerja, mereka mengisi posisi jabatan menengah hingga puncak. Generasi baby boomers semakin menyusut, tinggal sekelompok kecil yang masih bekerja karena memiliki keahlian khusus. Kini generasi angkatan kerja baru mulai berkibar, yakni generasi Z (GenZers) yang lahir setelah tahun 1995. Saat ini mereka sudah mulai masuk pasar kerja, menapak karir dari posisi bawah.
GenZers lahir di zaman Internet sudah berkembang, dimana dunia maya dapat diakses dengan mudah melalui smartphone, laptop atau desk-top computer. GenZers disebut warga digital atau digital natives, karena mereka telah terbiasa dengan gadget dari masa kanak-kanak, yang menjadi pendamping setia setiap hari. Genzers merupakan tech-savvy generation yang mahir menggunakan gadget untuk mengakses informasi, bertransaksi dan berhubungan dengan teman di media sosial. Mereka tidak paham dengan dunia tanpa bantuan dari worldwide web, tidak perlu menghapal, tanya aja mbah Google!. Setelah makanan dan minuman, maka kebutuhan utama mereka adalah gadget dan jaringan internet berkualitas yang bisa diakses dari mana saja. Media sosial menjadi andalan utama untuk mendapatkan informasi atau sebagai referensi untuk mengambil keputusan. Oleh sebab itu, mereka butuh jaminan kualitas internet dari Operator Selular dan Fixed Internet Provider (dirumah). Bahkan mereka memiliki beberapa gadget agar senantiasa dapat berinteraksi di dunia maya tanpa kehilangan momentum. Mereka tidak sabar mengakses website yang lambat dan segera mencari yang lain. GenZers adalah orang yang berpendidikan lebih tinggi dari generasi sebelumnya, mereka belajar mandiri dari internet, berupaya mencari kebenaran dan tidak mudah percaya begitu saja. Mereka pragmatis dan realistis, mengupayakan kompromi melalui dialog serta menjaga etika. Dalam bekerja, mereka memilih pekerjaan di perusahaan yang sudah mereka ketahui produk atau layanannya serta sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya (tentunya yang memiliki reputasi baik).
Untuk memahami perilaku GenZers ini saya mencuplik berbagai hasil survey yang dilakukan Deloitte dan IBM untuk memperkaya wawasan kita. GenZers selalu aktif (always on) dan mereka mengharapkan segala sesuatunya tersedia on demand karena mereka terbiasa mendapatkan sesuatu di jari tangannya setiap saat sepanjang hari (24/7). Menurut hasil survey IBM di US, Genzers lebih sering menggunakan smartphone sebagai sarana akses (74%) kemudian laptop (45%) dan desk-top (30%). Mereka memandang sosialisasi itu penting dan dilakukan disaat senggang, baik secara online maupun offline. Sebanyak 74% dari responden survey IBM memilih waktu senggang dengan bersosialisasi secara online, 44% menonton TV, 44% hangout dengan teman, dan 44 % menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka menggunakan Facebook sebagai media komunikasi utama, disamping Instagram dan aplikasi chatting lainnya. GenZers lebih mengutamakan dialog dalam menyikapi perbedaan, namun mereka tidak mengharapkan bertatap muka secara langsung, cukup melalui online.
Menurut hasil survey Deloitte, Genzers sangat peduli dengan kesehatan, hal ini terlihat dari penggunaan aplikasi smart watch, smartphone atau tablet sebagai alat monitoring kesehatan tubuh. Sebanyak 40% respondens menyatakan bahwa mereka menggunakan smartwatch untuk monitor kondisi tidur, 37% memonitor program diet, mengurangi berat badan dan makan makanan sehat, serta 35% menggunakannya untuk instruksi latihan dan monitoring. Angka-angka ini lebih tinggi daripada generasi millennial. Dalam memelihara kesehatannya, mereka ingin membeli asuransi dari digital health care provider seperti FAMGA (Facebook, Amazon, Microsoft, Google and Apple). Demikian pula mereka ingin berhubungan dengan dokter pribadi, tetapi tidak di klinik tradisional seperti saat ini.
GenZers sangat dipengaruhi oleh media sosial, termasuk dalam hal berbelanja. Sebanyak 31% dari konsumer GenZers menyatakan bahwa mereka membeli barang atau jasa karena terpengaruh, khususnya setelah membaca ulasan positif di media sosial atau mereka browsing di kanal media sosial untuk mencari inspirasi sebelum membeli. Selanjutnya sebanyak 26% membeli produk atau jasa karena penawaran promosi yang di-share orang lain, dan 23% membeli produk atau jasa karena endorsement dari influencer atau selebriti. Pembelanjaan melalui media sosial yang terutama adalah fashion, peralatan teknologi, jasa travelling dan makanan/minuman. Namun demikian, Genzers juga suka berbelanja secara offline, dimana mereka memilih barang berdasarkan hasil browsing di internet. Walaupun Genzers masih terbatas keuangannya, namun mereka sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian barang atau jasa di keluarga. Genzers membelanjakan uang pribadinya untuk membeli pakaian dan sepatu (55%), buku dan musik (52%) dan aplikasi (52%). Sementara pembelanjaan utama dalam keluarga adalah furniture (76%), food and beverage (77%) dan household goods (73%). Dalam hal keuangan, Genzers bertransaksi melalui gadget-nya menggunakan online channel untuk transfer uang, membayar tagihan dan mengajukan kartu kredit.
Bagaimana dengan Genzers di Indonesia? Situasinya hampir sama. Yang perlu diwaspadai adalah kebenaran informasi di dunia maya, banyak yang bersifat hoax. GenZers Indonesia harus lebih jeli mencerna informasi yang masuk dan sesuai dengan nilai-nilai moral bangsa kita. Peran orangtua sangat penting dalam mendampingi perjalanan mereka untuk menjadi pribadi yang dewasa dan mandiri. Pemahaman tentang GenZers ini juga dibutuhkan oleh perusahaan dalam mempekerjakan mereka sehingga betah bekerja dan memberikan kontribusi yang optimal. Dan marketers juga memandang Genzers sebagai target market yang sangat penting karena mereka merupakan buyers masa depan yang tidak loyal kepada brand, tetapi memilih yang cocok dengan hatinya. Selamat memahami GenZers dan merespons mereka secara tepat, sesuai dengan kepentingan kita masing-masing!