e2consulting.co.id – Tulisan kali ini mengulas tentang Digital Lifestyle yakni gaya hidup baru dalam menjaga kesehatan, dimana  seseorang melakukan transformasi digital di dalam menjaga kesehatan tubuhnya, yakni dengan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur dengan nyenyak. Sebagai penanda pelaksanaan program, digunakan Device yang berfungsi sebagai alat monitoring dan pengingat, yakni berupa gelang elektronik (wearable devices) yang memantau kegiatannya sehari-hari, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat. Kehidupan di kota-kota besar yang penuh tantangan, tekanan pekerjaan dan godaan makanan/minuman menyebabkan orang cenderung menjadi obesitas dan menderita berbagai penyakit. Sebagian masyarakat sudah menyadari pentingnya kesehatan seiring dengan bertambahnya usia. Pengalaman sakit dan meninggal dunia di lingkungan keluarga, sahabat  dan tempat kerja telah menyadarkan orang untuk hidup sehat serta melakukan pencegahan penyakit daripada mengobatinya. Sebagian orang mulai rajin berolahraga, mengunjungi fitness centre dan mengatur pola makan yang sehat serta ada pula yang memakan supplement food. Mereka menjaga kebugaran tubuhnya dengan mengatur pola makan yang sehat atau diet, berolahraga secara teratur dan tidur yang nyenyak (deep sleep).

Terdapat berbagai pilihan olahraga seperti fitness, lari, jalan cepat, senam, sepeda, tennis, renang, hiking, diving dan motor biking, yang dilakukan sesuai dengan umur dan kondisi kesehatan tubuh. Olahraga dilakukan secara individu atau berkelompok. Salah satu olahraga yang berkembang saat ini adalah lari marathon dan ultra marathon, yang dilakukan secara individu atau berkelompok.   Ada orang yang mengikuti kejuaraan lari untuk tujuan mulia, dimana donasi dikumpulkan untuk kegiatan sosial, misalnya untuk membantu kesehatan atau pendidikan bagi orang yang tidak mampu atau membantu organisasi sosial/sekolah. Namun ada juga yang sekedar mencari pengalaman dan meramaikan suasana.

Kejuaraan lari 10 K dan marathon menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan pelari untuk diikuti. Beberapa kejuaraan lari marathon dan 10 K tingkat internasional ramai diikuti oleh pelari-pelari amatir dan profesional dari seluruh dunia. Orang-orang berlomba mengikuti lari di Boston, New York, London, Paris, Tokyo, Singapore hingga Indonesia. Di dalam negeri, kejuaraan lari dan marathon pun mulai marak, seperti seperti Jakarta Marathon, Borobudur Marathon dan Bali Marathon. Dalam skala yang lebih kecil, kejuaraan marathon dan lari 10K banyak dilakukan oleh perusahaan dan perguruan tinggi. Misalnya, ITB setiap tahun menyelenggarakan Ultra Marathon sepanjang 200 km dari Jakarta ke Bandung. Kejuaraan ini banyak diikuti alumni dari angkatan jadoel hingga lulusan termuda. Start di Jakarta mulai pada hari Jumat malam dan finish di Kampus ITB hingga hari Minggu subuh. Acara ini menjadi ajang silaturahmi antar angkatan atau antar jurusan serta komunitas alumni. Ada tim yang berambisi jadi juara, namun kebanyakan hanya berupaya finish dengan tidak melewati batas waktu yang ditetapkan panitia, yang penting having  fun.

Seorang pelari harus mempersiapkan tubuhnya agar sehat dan kuat. Setiap minggu dia berlatih untuk menempuh jarak puluhan kilometer ditengah-tengah kesibukan bekerja. Pola makan diatur supaya berat badan ideal dan adakalanya menggunakan jasa pelatih. Disamping persiapan fisik, pelari juga harus mempersiapkan uang untuk mengikuti kejuaraan lari, biaya transportasi dan penginapan serta perlengkapan yang diperlukan untuk berlari. Beberapa perlengkapan mulai dari pakaian lari, gelang elektronik, topi, sepatu lari dan kacamata hitam, sun-block, dan pengaman lutut.

Ada beberapa tipe pelari, yakni pelari serius yang mempersiapkan diri untuk senantiasa berprestasi lebih baik. Ada juga pelari yang rajin mengikuti kejuaraan lari di dalam dan luar negeri untuk mengumpulkan pengalaman, namun ada juga pelari yang sekedar tampil untuk meng-update status di media sosial. Dan pelari tipe terakhir ini kelihatannya yang cukup banyak. Mereka mempersiapkan diri sebelum berlari, khususnya para perempuan, dengan dandanan yang menarik dan modis. Berbagai foto diunggah di media sosial. Berbagai anggota komunitasnya memberikan pujian atau like. Inilah budaya baru masyarakat, penampilan yang utama, kegiatan berlari menjadi nomor dua. Yang penting tampil di Instagram dan Facebook sedang mengikuti kejuaraan lari. Harga untuk menjadi seorang pelari yang modis cukup tidak murah. Gelang elektronik yang digunakan pada umumnya mencatat kecepatan lari, jarak yang ditempuh, pembakaran kalori, denyut jantung dan lain-lain. Gelang elektronik terhubung ke jaringan internet dan GPS, semua kegiatan kita terekam ke dalam aplikasi software. Gelang elektronik diproduksi pabrikan smartphone/ GPS terkenal seperti Apple, Samsung, Xiaomi, Fitbit dan Garmin. Bisnis gelang elektronik bertumbuh sangat cepat dan juga berfungsi sebagai jam tangan. Perusahaan apparel olahraga tidak ketinggalan untuk membuat aplikasi, seperti Nike, Adidas, dan Under Armour. Mereka membuat aplikasi ini untuk menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggannya, khususnya untuk mendukung aktivitas berolahraga. Mereka menawarkan aplikasi layanan basic yang bersifat gratis dan premium/berbayar dengan fitur yang lebih banyak. Aplikasi membantu kita untuk memelihara kesehatan, melalui  pencatatan target yang kita tetapkan sebelumnya dan hasil yang dicapai. Misalnya, kita harus berjalan 10.000 langkah per hari.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan juga sudah masuk ke ranah perusahaan, yakni dengan menjadikan kesehatan pegawai sebagai salah satu dari strategi bisnis.  Perusahaan mendorong produktivitas karyawan dengan mengupayakan kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Pencegahan penyakit lebih murah daripada pengobatan penyakit di rumah sakit. Hal ini akan menghemat biaya operasional perusahaan. Untuk itu, perusahaan mendorong setiap karyawan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya melalui edukasi hidup sehat, pola makan yang baik, olahraga yang teratur dan waktu tidur yang cukup. Adakalanya, perusahaan menyediakan fitness centre, keanggotaan klub kesehatan / olahraga serta memberikan gelang elektronik untuk memantau kesehatan dan pola gerak karyawannya. Misalnya, ada perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan gelang elektronik Fitbit. Seluruh karyawan diwajibkan untuk memakai gelang Fitbit,  sehingga semua informasi dapat dikelola dan dianalisis oleh aplikasi Fitbit, untuk selanjutnya ditindaklanjuti perusahaan. Karyawan yang sehat dan bugar akan kelihatan, demikian pula orang yang berpotensi akan mengalami sakit. Perusahaan mengapresiasi orang yang sehat dan bugar serta memberikan apresiasi atas kondisi tubuh mereka. Sebaliknya, informasi karyawan yang kurang sehat akan masuk ke bagian SDM dan atasan langsung, untuk dibina dan ditingkatkan kesehatan serta kebugarannya. Dengan banyaknya informasi yang diperoleh, perusahaan akan memiliki informasi tentang potensi penyakit karyawan di masa depan.

Mari kita tingkatkan kesehatan dengan berolahraga secara teratur, menjaga pola makan sehat dan tidur yang cukup. Ditengah kesibukan bekerja, luangkan waktu untuk berjalan kaki, misalnya naik tangga daripada naik lift, menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki di sore atau malam hari atau setidaknya berolahraga di akhir pekan. Untuk memacu semangat dan meningkatkan prestasi, gunakan gelang elektronik yang akan mencatat perjalanan olahraga dan kesehatan anda. Selamat berolahraga! [lumumba sirait]