e2consulting.co.id – Ditengah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 5 bulan Work From Home (WFH), para pemimpin di top level dan menengah (madia) mengalami tantangan yang sangat besar dalam menjalankan kegiatan organisasi dan memimpin SDM agar tetap memiliki orientasi serta semangat kerja yang tinggi. Tantangan pemimpin antara lain berupa ancaman untuk melakukan PHK, pengurangan jam kerja dan gaji, waktu kerja bergilir, memastikan WFH berjalan efektif, pasar yang belum tumbuh kembali serta ancaman virus Covid-19 yang semakin meluas. Para pemimpin di top level dan madia harus bekerja keras untuk menggali berbagai solusi agar bisnis mulai bertumbuh kembali, pelayanan kepada pelanggan memuaskan dan SDM tetap bekerja dengan motivasi tinggi.
Dalam situasi sulit seperti saat ini, seorang pemimpin (Leader) harus berani tampil kedepan untuk memimpin bawahan, mengorganisir kesamping dan mendukung atasan (Leadership 360 derajad). Memimpin ke bawah dilakukan dengan mengkonsolidasikan seluruh bawahan yang bekerja dari rumah masing-masing, dengan tugas dan tanggungjawab yang jelas, melakukan rapat kordinasi melalui Video Conference serta berkala melakukan rapat terbatas di kantor untuk mengambil keputusan yang bersifat strategis. Fokus utama pekerjaan adalah untuk melayani pelanggan sebaik mungkin, yakni memberikan layanan rutin dan melakukan terobosan-terobosan untuk membantu penyelesaian permasalahan pelanggan. Untuk itu para bawahan harus dibimbing dan dibina untuk bekerja mandiri, menggunakan time management secara efektif dan menghasilkan kinerja individu/kelompok yang berkualitas sesuai dengan target yang ditetapkan serta kreatif dalam mencari solusi pemecahan masalah.
Untuk menjadi pemimpin yang disegani oleh bawahan, Leader harus memiliki kompetensi teknis dan non-teknis (softskills). Kompetensi non-teknis antara lain berupa management skills dan leadership yang mumpuni sehingga bawahan respect dengan pemimpinnya yang professional sehingga dengan senang hati menjalankan tugasnya. Seorang Leader harus memberikan contoh bagaimana bekerja efektif dan mendorong lahirnya kreativitas bawahan. Leader berfungsi sebagai Coach yang menginspirasi bawahan agar bekerja secara smart, bertanggungjawab dan selalu melampaui harapan (going for extra miles). Pekerjaan yang bersifat rutin dijalankan sesuai dengan Standard Operation Procedures (SOP) dan senantiasa disempurnakan agar lebih efektif dan efisien. Seorang Leader harus mampu mengorkestrasi pekerjaan, lingkungan dan para bawahan agar mereka bekerja secara kolektif, memiliki strategi dan menjalankan program kerja sehingga menghasilkan kinerja yang memuaskan, senantiasa mengoptimalkan proses bisnisnya dan menjalankan tata kelola usaha dengan benar.
Seorang Leader harus mampu memimpin kesamping, yakni melakukan kordinasi dengan peers atau rekan sejawat, khususnya untuk menyelaraskan pekerjaaan antar unit organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, perlu antar unit organisasi berkolaborasi untuk inovasi atau pengembangan produk/layanan baru, perbaikan proses bisnis serta mewujudkan tata kelola usaha yang lebih baik.
Disamping memimpin bawahan dan peers, seorang Leader dituntut agar mampu memimpin keatas, dimana kita harus mampu menterjemahkan penugasan atasan dengan sungguh-sungguh dan memberikan masukan tentang hambatan dalam mencapai target tersebut serta memberikan alternatif untuk mencapai target. Kita harus mampu melakukan pendekatan yang sifatnya memberi saran tanpa menggurui dan senantiasa hormat kepada atasan, dengan memberikan penjelasan yang santun dan professional. Disamping itu, kita perlu memberi saran-saran perbaikan proses bisnis, pengembangan kompetensi SDM dan hal-hal operasional lainnya. Dan yang lebih penting adalah mampu membaca pikiran atasan dan memberi saran-saran yang efektif sebelum beliau minta saran dari kita.
Apa yang anda perlu lakukan agar menjadi Leader yang efektif? Yang paling utama dikembangkan adalah membangun kemampuan memimpin Tim secara efektif. Disamping memiliki leadership dasar (Lead Yourself), kita harus memperkuat pondasi memimpin Tim yakni Trustworthy, People Management dan Team Work & Collaboration. Trustworthy dihasilkan melalui pembuktian kompetensi teknis dan niat kita dalam bekerja yakni menghasilkan karya terbaik bagi organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi. Sebagai Leader, kita harus menunjukkan arah perjalanan organisasi dan bagaimana kita menuju ke tujuan serta tiba disana secara bersama-sama.
People Management dititikberatkan kepada kemampuan Leader untuk memberdayakan setiap individu agar mengembangkan talentanya dan mewujudkan hasil terbaik bagi organisasi serta mampu bekerja secara berkelompok. Untuk itu, Leader harus mengembangkan kompetensi teknis dan softskills bawahan secara berkesinambungan. Disamping itu, Leader harus memiliki kemampuan sebagai Coach dan Mentor, yang memberikan Coaching atas pelaksanaan kerja bawahannya serta menjadi Mentor bagi orang lain.
Teamwork & Collaboration adalah kemampuan Leader untuk mendorong setiap individu untuk mampu bekerjasama dengan semua orang dalam lingkup organisasi internal maupun eksternal. Hal ini dititikberatkan kepada kerjasama tim untuk mencapai tujuan organisasi internal maupun memberikan dukungan kepada organisasi eksternal agar tujuan organisasi secara keseluruhan tercapai. Demikian pula, kolaborasi antar unit organisasi sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu layanan dan mengembangkan layanan atau produk baru.
Leader itu ibarat pelatih dari sebuah klub sepakbola atau basket. Dia harus memiliki kompetensi teknis, mampu mengenali dan memberdayakan talenta individu, memiliki strategi bermain dan segera melakukan perubahan strategi dalam kondisi sulit serta menunjukkan hasil yang memuaskan berupa kemenangan dalam pertandingan sehingga menjadi juara liga. Leader harus mampu menterjemahkan visi, misi, strategi dan program kerja strategis organisasi kedalam program kerja unit organisasi serta memberikan dukungan ke unit organisasi lain dalam mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kembali ke persoalan utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, Leader harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan pengetahuan Leadership-nya memimpin Tim, mendemonstrasikan kemampuannya memimpin Tim ditengah krisis, mendukung organisasi secara keseluruhan dalam mengantisipasi persoalan organisasi jangka pendek, menengah dan panjang. Anda harus memiliki Leadership yang kuat sebelum memimpin orang lain. Anda perlu Coach dan Mentor yang mendampingi Leader bekerja serta sebagai tempat bertanya dalam menghadapi berbagai situasi yang sulit. Leadership bukanlah sekedar pengetahuan, tapi lebih kepada ketrampilan membuktikan hasil memimpin. Apakah anda sudah termasuk Leader 360 derajad yang efektif? Mari kita kembangkan Leadership memimpin Tim sebagai langkah untuk memimpin bisnis.